Keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah World Youth and Junior Sambo Championship 2025 di Megamendung, Bogor, meninggalkan warisan berharga yang melampaui sekadar catatan medali. Ajang bergengsi yang diikuti 34 negara ini menjadi tonggak penting bagi perkembangan dan popularitas olahraga Sambo di Tanah Air.
Bagi PB Persambi (Pengurus Besar Persatuan Sambo Indonesia), penyelenggaraan event ini bukan hanya tentang menunjukkan kemampuan sebagai tuan rumah yang baik, tetapi juga memperkenalkan Sambo lebih luas kepada publik Indonesia—mulai dari generasi muda, komunitas bela diri, hingga masyarakat umum.
Dari Ajang Dunia ke Gerakan Nasional
Ketua Umum PB Persambi, Krisna Bayu, menegaskan bahwa suksesnya event ini menjadi momentum untuk menggerakkan minat masyarakat terhadap Sambo. Kehadiran ratusan atlet internasional, pelatih, dan media asing menjadikan Indonesia sorotan global dalam dunia Sambo. “Kami ingin semangat dan nilai-nilai Sambo—seperti disiplin, sportivitas, dan keberanian—tertanam kuat di generasi muda Indonesia,” ujarnya.
Setelah kejuaraan dunia usai, PB Persambi langsung menyiapkan langkah strategis untuk melanjutkan gaungnya melalui program pelatihan daerah, festival Sambo untuk pelajar, dan turnamen nasional. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan jalur pembinaan berjenjang dari tingkat sekolah hingga ke jenjang profesional.
Meningkatnya Minat dan Eksposur Media
Penyelenggaraan event internasional tersebut juga memicu peningkatan signifikan dalam eksposur media terhadap Sambo. Berbagai platform nasional mulai menyoroti cabang olahraga ini—mulai dari pemberitaan prestasi atlet hingga liputan edukatif tentang sejarah dan teknik Sambo.
Popularitas di media sosial pun meningkat. Banyak konten kreator dan penggemar bela diri membagikan cuplikan pertandingan, teknik spektakuler, hingga interaksi dengan atlet luar negeri. Antusiasme ini menunjukkan bahwa Sambo mulai menemukan tempat di hati masyarakat Indonesia, terutama generasi muda yang gemar olahraga penuh aksi dan teknik.
Pembinaan Atlet dan Regenerasi
Dari sisi pembinaan, PB Persambi melihat event ini sebagai katalis regenerasi atlet. Melalui pengalaman bertanding di level dunia, para atlet muda Indonesia kini memiliki motivasi dan standar baru untuk berlatih lebih keras. Atlet-atlet seperti Tree Apdiansyah Putra, Suryo Nugroho, dan Amelia Devy menjadi contoh inspiratif bagi bibit muda lainnya.
PB Persambi juga memperluas kolaborasi dengan sekolah dan universitas untuk membentuk klub-klub Sambo baru, sekaligus menyediakan pelatih bersertifikasi internasional. Tujuannya jelas: memastikan Sambo berkembang tidak hanya di tingkat kompetisi, tetapi juga dalam konteks pendidikan dan karakter bangsa.
Membangun Warisan untuk Masa Depan
Lebih dari sekadar ajang olahraga, World Youth and Junior Sambo Championship 2025 menjadi simbol warisan jangka panjang bagi Indonesia. Warisan ini bukan hanya berupa peningkatan prestasi, tetapi juga terbentuknya ekosistem Sambo yang kuat, terorganisir, dan berkelanjutan.
PB Persambi optimistis, dengan dukungan pemerintah, KONI, dan masyarakat, Sambo Indonesia akan semakin dikenal dan mampu bersaing di level internasional. Keberhasilan menjadi tuan rumah hanyalah awal—langkah berikutnya adalah menjadikan Sambo bagian dari identitas olahraga Indonesia yang membanggakan.