Ketua Umum PP Persatuan Sambo Indonesia (Persambi), Krisna Bayu, menyatakan kesiapannya untuk menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Sambo Remaja dan Junior 2025 meskipun saat ini belum memperoleh dukungan dana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ia menyebut bahwa ketidakpastian tersebut tidak mengurangi komitmen organisasi dalam memastikan kesuksesan event internasional ini.
Menurut Krisna, sejak awal Persambi telah menyiapkan seluruh aspek penyelenggaraan — mulai dari venue, akomodasi, transportasi, hingga keamanan dan sistem pertandingan — secara matang dan terencana. Persiapan ini dilakukan dengan penuh kesungguhan agar Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang kredibel di ajang dunia beladiri sambo.
Ia mengakui bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan anggaran ke Kemenpora, namun dikarenakan kondisi terbatasnya anggaran kementerian untuk tahun ini, realisasi bantuan tersebut belum bisa dipastikan. Meski demikian, Krisna menyatakan bahwa Persambi tetap ikhlas menghadapi situasi itu. Ia menegaskan bahwa keberhasilan kejuaraan akan bergantung pada kolaborasi dengan pihak swasta, sponsor, dan dukungan dari berbagai stakeholder olahraga.
Lebih lanjut, Krisna menekankan bahwa acara ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga momentum strategis untuk memperkenalkan sambo ke publik nasional dan internasional. Dengan status sebagai tuan rumah, Indonesia akan mendapat sorotan dan kepercayaan lebih besar dari Federasi Sambo Internasional (FIAS), yang menempatkan harapan tinggi bahwa penyelenggaraan dapat berjalan lancar dan berstandar global.
Sebelumnya, Krisna bersama Sekretaris Jenderal Persambi telah melakukan audiensi dengan Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Pada kesempatan itu, Ibas menyampaikan dukungan penuh terhadap kejuaraan dan menekankan pentingnya atlet Indonesia berprestasi dengan menjunjung sportivitas tinggi. Ia juga mengingatkan bahwa perhatian terhadap pendidikan atlet tidak boleh diabaikan agar generasi muda tidak hanya unggul di olahraga tetapi juga dalam aspek akademik.
Ibas juga diharapkan hadir dalam sesi pembukaan kejuaraan yang akan digelar di JSI Resort Megamendung, Bogor. Rencananya, sejumlah pejabat tinggi dan tokoh olahraga akan turut hadir dalam upacara sambutan, termasuk Presiden Federasi Sambo Internasional (FIAS), Menpora Erick Thohir, Ketua NOC Indonesia, dan Ketua Pembina Persambi. Kehadiran mereka diharapkan menambah nilai prestise dan motivasi bagi atlet serta publik.
Dari sisi keikutsertaan, Indonesia berencana menurunkan sebanyak 33–34 atlet muda. Sementara itu, antusiasme internasional juga tinggi: ratusan peserta dari belasan hingga puluhan negara telah menyatakan kesiapan ikut ambil bagian. Ajang ini akan memperlombakan puluhan kelas, mencakup kategori youth dan junior, masing-masing dengan rentang usia tertentu sesuai regulasi FIAS.
Krisna pun menyebut bahwa jika bantuan dari Kemenpora masih belum bisa dicairkan, Persambi tidak akan berhenti. Relasi dengan sponsor dan pencarian donatur akan semakin diperkuat agar kebutuhan logistik dan operasional tetap tertangani. Menurutnya, spirit penuh tanggung jawab sebagai tuan rumah harus tetap dijaga, meskipun tantangan pendanaan menjadi salah satu hambatan nyata.
Kejayaan kejuaraan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam sejarah sambo Indonesia. Jika sukses digelar, ajang ini bisa membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah lebih banyak kompetisi sambo di level senior. Di samping itu, prestasi atlet muda Indonesia di kancah dunia akan menjadi bukti nyata bahwa olahraga sambo mampu tumbuh dan bersaing di panggung global.
Dengan semangat dan niat kuat, Krisna Bayu dan segenap pengurus PP Persambi tetap bersiap mengarungi tantangan terakhir — menggapai dukungan dana dan menjaga kualitas penyelenggaraan — demi mewujudkan kejuaraan dunia sambo remaja dan junior yang membanggakan Indonesia.