Penyelenggaraan ajang World Youth and Junior Sambo Championship 2025 di Megamendung, Bogor, bukan hanya menjadi kebanggaan bagi dunia olahraga Indonesia, tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat dan pelaku industri lokal. Event yang berlangsung pada 3–5 Oktober 2025 ini menghadirkan sekitar 400 peserta dari 34 negara, menciptakan perputaran ekonomi yang signifikan di berbagai sektor.
Pariwisata dan Akomodasi Bergairah
Sejak seminggu sebelum turnamen dimulai, tingkat hunian hotel dan penginapan di kawasan Puncak, Cisarua, dan sekitarnya melonjak tajam. Para atlet, ofisial, hingga suporter internasional memadati area tersebut, mendorong peningkatan okupansi hingga 90%. Beberapa pengelola hotel mengaku bahwa ajang ini menjadi salah satu momentum terbaik tahun ini setelah sempat lesu akibat penurunan wisatawan pasca-pandemi.
Selain penginapan, bisnis transportasi lokal seperti jasa travel, ojek wisata, dan penyewaan kendaraan juga mengalami peningkatan permintaan. Banyak pelaku usaha kecil menengah (UKM) di sekitar lokasi turut merasakan dampaknya, terutama yang menyediakan kebutuhan logistik, kuliner, dan suvenir khas Bogor.
UMKM dan Ekonomi Kreatif Terdorong
PB Persambi bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pelaku UMKM lokal untuk menyediakan area pameran di sekitar arena pertandingan. Produk-produk lokal seperti kopi, batik, kerajinan tangan, dan makanan khas Bogor mendapatkan perhatian besar dari kontingen luar negeri.
Beberapa pelaku UMKM bahkan mencatat peningkatan penjualan hingga dua kali lipat selama event berlangsung. Ajang ini menjadi bukti bahwa olahraga bisa menjadi motor penggerak ekonomi kreatif bila dikelola dengan sinergi antara penyelenggara, pemerintah, dan masyarakat.
Lapangan Kerja Sementara dan Transfer Pengetahuan
Selain dampak ekonomi langsung, penyelenggaraan kejuaraan dunia ini juga membuka lapangan kerja sementara bagi masyarakat sekitar. Mulai dari tenaga kebersihan, keamanan, penerjemah, hingga relawan media lokal ikut terlibat. Hal ini membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus memperluas pengalaman kerja mereka di ajang berskala internasional.
Tak kalah penting, para panitia lokal mendapatkan kesempatan untuk belajar standar operasional event internasional, mulai dari manajemen pertandingan, protokol tamu mancanegara, hingga tata kelola media. Pengetahuan ini menjadi investasi berharga untuk pengembangan event olahraga berikutnya di Indonesia.
Citra Positif Indonesia di Mata Dunia
Ketua Umum PB Persambi, Krisna Bayu, menegaskan bahwa keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan dunia Sambo ini tidak hanya soal prestasi atlet, tetapi juga keberhasilan dalam menunjukkan kesiapan bangsa sebagai tuan rumah olahraga kelas dunia.
“Selain mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, event ini membuktikan bahwa olahraga bisa memberi manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.Ke depan, PB Persambi berkomitmen untuk terus menghadirkan lebih banyak event berskala internasional di Tanah Air. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, olahraga tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga penggerak ekonomi dan kebanggaan nasional.