Menjelang penyelenggaraan Youth & Junior World Sambo Championships 2025 di Bogor, perhatian tertumpah pada barisan atlet muda Indonesia yang dipersiapkan untuk berlaga di pentas dunia. Artikel ini memotret profil beberapa talenta menjanjikan—berbasis hasil seleksi nasional dan capaian-kejuaraan lokal—sekaligus menjelaskan mengapa nama mereka pantas diperhitungkan. (Keyword SEO: atlet muda Sambo Indonesia, Youth and Junior World Sambo Championships 2025, Persambi, profil sambists Indonesia)
Gambaran umum tim muda Indonesia
Persatuan Sambo Indonesia (PERSAMBI) melakukan seleksi ketat lewat kejuaraan nasional; hasilnya, skuat muda yang akan tampil di Kejuaraan Dunia terdiri dari puluhan atlet remaja dan junior setelah proses seleksi di berbagai daerah. Kejuaraan dunia ini berlangsung di Bogor pada awal Oktober 2025 dan akan mempertandingkan puluhan kelas untuk kategori youth dan junior—sebagai ajang penting bagi regenerasi atlet.
Berikut adalah profil singkat beberapa atlet muda yang namanya muncul di laporan-laporan domestik dan dipandang sebagai tumpuan harapan:
1. Muhammad Arif Baskoro — Junior, kelas −64 kg
Muhammad Arif Baskoro muncul dalam daftar panggilan pelatnas dan disebut sebagai salah satu kontestan utama pada kategori junior −64 kg. Arif dikenal lewat torehan prestasi di level nasional dan regional; pengalaman bertanding di Kejurnas memberikan modal penting bagi transisi ke panggung internasional. Kekuatan teknisnya terletak pada transisi lemparan ke kuncian yang cepat—kompetensi yang relevan bila berlaga melawan gaya gulat dari Eropa dan Asia Tengah.
2. Saskia Maheswari — Youth, kelas −54 kg
Saskia adalah salah satu nama muda yang mendapat panggilan pelatnas untuk kategori youth. Lahir dari program pembinaan provinsi, Saskia tercatat aktif di kejurnas dan turnamen antarprovinsi; gaya bertarungnya menonjol pada kecepatan footwork dan kontrol atas lantai (ground control). Sebagai atlet youth, pengalaman internasional pada ajang ini akan menjadi tolok ukur kematangannya.
3. Rafita Nur Anggraini — Youth, kelas −72 kg
Rafita termasuk atlet putri yang masuk radar pelatnas. Keberadaannya menunjukkan perkembangan cabang Sambo putri di Indonesia—terutama setelah FIAS menambah nomor combat putri di beberapa kompetisi. Rafita dipandang sebagai atlet dengan potensi karena kombinasi postur dan teknik kuncian yang solid.
4. Ignatius Siboro — Sport, kelas 88 kg
Ignatius muncul sebagai salah satu peraih medali pada Kejuaraan Nasional dan masuk daftar atlet yang dipantau untuk tim nasional. Atlet-atlet kelas berat seperti Ignatius kerap menghadirkan dinamika berbeda di pentas internasional: kekuatan fisik dan variasi lemparan menjadi modal utama.
5. Eko A. (Eko A.) — Combat / Sport, kelas +88 kg
Eko tercatat sebagai peraih medali di Kejurnas yang namanya dipublikasikan lokal. Atlet atletik dan eksplosif pada kelas berat atas, Eko menjadi figur penting pada nomor combat dan sport, tergantung finalisasi nominasi dari pelatih. Atlet seperti Eko dibutuhkan untuk memberi bobot pada perolehan medali tim secara keseluruhan.
6. Tree Apdiansyah Putra — Combat + (kelas berat)
Tree adalah contoh atlet dari daerah yang menonjol dalam Kejurnas. Kemenangan di level nasional membuka jalan bagi pemanggilan ke pelatnas—papan loncat yang tepat sebelum berlaga di kejuaraan dunia. Pengalaman lawan-lawan kuat dari negara bekas Soviet dan Eropa akan menjadi ujian seberapa matang teknik dan mental Tree.
Mengapa mereka patut diperhitungkan?
- Pengalaman kompetitif domestik yang makin matang. Kejuaraan nasional dan kejuaraan provinsi menjadi barometer yang efektif dalam memproduksi atlet berpengalaman.
- Persiapan pelatnas dan dukungan PERSAMBI. Federasi aktif memanggil atlet lewat program pemusatan latihan dan sparring internasional bila memungkinkan—kunci agar atlet tak “kaget” saat berhadapan lawan asing.
- Momentum tuan rumah. Bermain di kandang (Bogor) mengurangi beban logistik dan memberi keuntungan adaptasi, sekaligus peluang bagi atlet muda merasakan panggung dunia tanpa tekanan biaya perjalanan jauh.
Barisan atlet muda Sambo Indonesia yang akan berlaga di Kejuaraan Dunia bukan sekadar nama di daftar—mereka adalah hasil proses pembinaan yang kian terstruktur. Meski tantangannya besar (menghadapi negara-negara tradisional Sambo), pengalaman bertanding di level ini adalah investasi jangka panjang untuk prestasi Indonesia. Harapannya, dari pentas Youth & Junior 2025 akan lahir juara yang menjadi wajah baru Sambo Tanah Air.